Judul:
Alestanova
Penulis:
Piet Genta
Penerbit:
Stiletto Indie Book
Tahun
terbit: 2017
Jumlah
halaman: 268
Harga:
Rp 62.000
Cinta dan benci tak melulu terjadi pada hubungan pria dan wanita. Kedua hal tersebut bisa terjadi pada siapapun tak terkecuali antara ibu dan anak. Alesta adalah seorang gadis yang tersiksa dengan kecantikan Rose ibunya. Ia sangat membenci ibunya, semakin sukses, semakin bertambah kecantikan wanita pengusaha tersebut. Tak ada seorang pun yang menganggap Alesta seorang gadis berkulit hitam yang pantas diakui keberadaannya. Baginya, menjadi putri tunggal dari seorang ibu secantik itu adalah mimpi buruk yang tak pernah usai. Sejak ayahnya meninggal Alesta tidak percaya dengan cinta, bahkan cinta seorang ibu terhadap anaknya. Kekecewaan yang berulang membuatnya menjadi seorang gadis yang keras kepala dan tak mau mengenal cinta dari siapapun.
Ia harus menyaksikan semakin banyak
orang yang ia percaya, tersungkur tak berdaya dalam kecantikan dan kekuasaan
sang ibu. Tak terkecuali Luna sahabatnya yang akhirnya mengecewakannya juga.
Zein bukanlah seorang pemuda istimewa, ia hanya seorang pegawai toko buku
langganan Alesta yang selalu setia dan berusaha membantu gadis berkulit hitam
itu saat berada dalam kondisi kecewa, tetapi ia tak kunjung mampu menaklukan
kekerasan gadis itu untuk berdamai dengan perasaan yang selalu menyiksanya itu.
Kebencian yang terus menghinggapi
Alesta membuat ia ingin segera menyelesaikan skripsinya kemudia meninggalkan
rumah mewah mereka agar terhindar dari cemoohan orang-orang yang selalu
terkagum-kagum dengan kecantikan ibunya. Rose begitu merindukan Alesta, tapi
tak ada yang bisa ia lakukan untuk membuat anak gadisnya kembali ke rumah
selain pria itu. Hanya dia yang bisa membuat Alesta pulang. Tetapi apa mungkin
ini waktu yang tepat berbicara dengan Danu mengingat situasi yang sangat buruk
terjadi pada pria tersebut. (Halaman 134). Berbagai cara telah Rose lakukan
untuk mengembalikan cinta Alesta terhadapnya, akan tetapi selalu saja gagal.
Akankah kehadiran dosen Psikologi itu mampu
mengobati segala kekecewaan dan sakit hati yang telah ia pendam selama
bertahun-tahun? Akankah pria itu mampu menyatukan kembali cinta seorang anak
pada ibunya yang telah lama padam akibat benci yang tak pernah usai?
Sebuah novel yang cantik dan asyik untuk dibaca,
alur ceritanya yang unik dan berbeda dari novel-novel lain yang kebanyakan hanya
membahas kisah cinta pria dan wanita. Selain itu novel ini juga menggambarkan
dampak bully terhadap seorang anak, remaja yang membekas hingga dewasa. Sebagai
penulis pemula yang baru melahirkan sebuah novel, Piet Genta patut diacungi
jempol dengan idenya yang unik itu. Sayangnya dalam novel itu kurang dilengkapi
dengan nilai-nilai agamis untuk menyelesaikan konflik batin Alesta.
Komentar
Posting Komentar