Langsung ke konten utama

Bulan Madu Pengantin Lama

Mak, pernikahan sudah memasuki usia berapa tahun? Lebih dari 10 tahun? Atau lebih dari 15 tahun? Masa-masa rentan pernikahan itu setelah memasuki usia pernikahan 10 tahun. Memang sih tidak semua orang mengalami masalah yang sulit dalam pernikahan, akan tetapi tidak mungkin rasanya jika sebuah rumah tangga tanpa masalah. Beruntunglah jika selama pernikahan tidak mengalami masalah yang berat, berarti hidup Anda datar-datar saja, hehe.

Ada banyak pernikahan yang baru seumur jagung pun sudah menghadapi masalah rumit dalam rumah tangganya. Hal tersebut tergantung pasangan tersebut menyikapinya. Rutinitas kehidupan rumah tangga yang sudah kita hapal dari melek hingga melek lagi, sering membuat jenuh. Apalagi jika tiba-tiba kita mendapat masalah berat bersama pasangan. Ujian kesetiaan terhadap pasangan dipertaruhkan saat itu. Api cinta yang mulai luntur, kejenuhan dengan pasangan, masalah dengan kelurga besar, urusan kantor yang memusingkan adalah bibit-bibit berbahaya yang bisa menyerang pasangan suami istri kapan pun. Lalu, bagaimana caranya agar api cinta dan kesetiaan tetap bisa kita jaga sampai akhir hayat? Gak mudah loh bagi yang sudah menjalani pernikahan puluhan tahun. Salah satu tips yang mudah adalah: BULAN MADU LAGI  walau usia tak lagi muda.


Banyak yang menyepelekan urusan yang satu ini, padahal ini penting banget. Apalagi untuk pasangan usia jelita (jelang lima puluh tahun), bulan madu episode ke sekian itu bisa menjadikannya serasa muda kembali, karena suasana bulan madu yang romantis, hanya berdua saja jauh berbeda dengan suasana di rumah yang begitu-begitu saja, ditambah lagi jika ada urusan anak-anak yang mungkin banyak membuat lelah fisik dan psikis. Jangan pernah mengabaikan me time berdua dengan pasangan. Banyak pasangan kesandung cinta yang lain atau pernikahan yang semakin hambar, dijalani hanya sekadar memenuhi kewajiban padahal satu sama lain sudah tidak nyaman. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena menyepelekan momen-momen berdua dengan pasangan, di tengah kesibukan rutinitas kedua belah pihak.
Untuk memulai bulan madu lagi, tidak harus pergi ke tempat yang jauh dari rumah dengan dana yang besar. Menginap di hotel atau tempat wisata yang masih satu kota dengan rumah pun tidak masalah, yang penting bisa berduaan dengan pasangan kita. Kalau ingin yang lebih jauh dari rumah, yaa gak masalah, yang terpenting kondisikan dana dan anak-anak aman di rumah selama kita tinggalkan.



 Manfaat bulan madu episode sekian, diantaranya:
1.      Sebagai ajang evaluasi kedua belah pihak selama menjalani rumah tangga yang sudah lama dijalani.
2.      Menambah ikatan cinta bagi keduanya.
3.      Bisa dengan bebas bicara lagi dari hati ke hati tanpa gangguan si buah hati.
4.      Membangun kembali komitmen-komitmen yang sudah terlupakan karena dimakan waktu dan rutinitas.
5.      Membangkitkan kembali gairah sexual yang mungkin membosankan dengan suasana yang lebih romantis.
6.      Memberi energi baru setelah menghabiskan waktu berduaan walaupun hanya dalam waktu satu atau dua malam.
7.      Mengurangi pengaruh gadget yang selama ini lengket di tangan dan mata kita, dengan berduaan saat bulan madu, rasanya sayang sekali jika masih harus diganggu dengan gadget.


Coba deh mulai sekarang di skejulkan dengan pasangan, kapan menyisihkan waktu untuk berduaan. Manfaatnya jauuuh lebih banyak dibanding dengan dana yang harus kita keluarkan. Selamat berbulan madu 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulis Bukan Hanya Menulis Buku

Menulis bukanlah pekerjaan yang sulit, setiap orang pasti bisa menulis. Minimal menulis status di akun sosmednya. Ada yang dijadikan profesi, banyak juga yang hanya sekadar hobi. Saat ini semakin banyak penulis yang bermunculan. Baik penulis fiksi maupun nonfiksi, jika kamu masih sebagai penulis pemula, jangan khawatir lama-lama akan menjadi penulis profesional jika sabar dan terus mau belajar. Begitu memproklamirkan diri sebagai penulis walaupun masih amatir, pasti akan banyak respon dari orang-orang sekitar kita , misalnya : “Sudah menerbitkan berapa buku?” “Boleh dong minta bukunya, gratis ya?” Pernah kan kamu mendapat berondongan pertanyaan seperti itu? Yang bisa kita lakukan pasti hanya tersenyum kecut, jika kita belum pernah menerbitkan buku dan itu akan membuat nyali ciut. Sumber gambar: Pixabay.com        Jangan patah semangat karena belum pernah menerbitkan buku, ada banyak lahan garapan  sebagai penulis. Penulis itu bukan hanya menulis buku dan menerb

Sudahkah Mengenali Mesin Kecerdasan Si Buah Hati?

Setiap anak terlahir dengan keunikannya masing-masing. Seiring berjalan waktu kemampuan anak akan tumbuh sesuai dengan didikan orangtuanya, ditambah pengaruh lingkungan, dan bibit kecerdasan yang ia bawa sejak lahir yang diwariskan dari orangtuanya. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara keduanya agar keinginan dan harapan orangtua sesuai pula dengan kemampuan dan kecerdasan anak. Jadi, sang anak melakoni hidupnya, terutama saat menjalani proses belajar di sekolah dan lingkungannya, ia tidak merasa memiliki beban berat, akan tetapi akan dijalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab karena sesuai dengan kemampuan dan kecerdasannya. Ada baiknya saat anak memasuki pendidikan usia dini, para orangtua sudah mengetahui mesin kecerdasan yang dimiliki oleh si buah hati. Mengapa harus mengenal mesin kecerdasan anak? Karena dengan mengenali berbagai macam jenis mesin kecerdasan itu, kita sebagai orangtua akan lebih mudah mengarahkan anak-anak untuk meraih masa depannya sesuai dengan bekal kece

Cerdas Menggunakan Media Sosial

       Lima belas tahun terakhir, perkembangan media sosial di dunia berkembang amat pesat, termasuk Indonesia. Komunikasi semakin mudah, tak kenal jarak dan waktu. Kapan pun dan di mana pun selagi kuota internet terisi, maka kita akan dengan mudah mengakses segala macam informasi dari belahan bumi manapun.         Positifnya, masyarakat kita jadi sangat melek teknologi, dampak buruknya tentu saja banyak. Salah satunya, jika kita tidak bisa mengendalikan diri, maka akan kecanduan gawai yang isinya berbagai macam aplikasi media sosiai. Berbagai aplikasi itu memang sangat menarik, sehingga bisa menyita waktu dan membuat kita tidak produktif, karena menghabiskan waktu berjam-jam menatap gawai menikmati berbagai sajian media sosial.         Tidak bisa dipungkiri, sebagain besar masyarakat kita sudah kecanduan gawai dan sulit lepas dari alat canggih segenggaman tangan itu. Agar kita tetap waras dan produktif dalam bersosmed maka, kita harus berupaya semaksimal mungkin mengendalikan diri