Langsung ke konten utama

Berhijab pun Bisa Tetap Modis dan Syar'i


Dulu sekitar antara tahun 1985-1990an jilbab, hijab masih terbilang barang langka. Wanita berhijab masih dipandang sebelah mata bahkan mungkin banyak yang beranggapan aneh, apalagi jika yang memakai hijabnya itu wanita muda dan masih single. Mencari hijab yang bagus dan perlengkapannya saat itu seperti dalaman hijab (ciput), gamis dan lain sebagainya bukanlah perkara yang mudah karena belum ada yang menjualnya di pasaran.
Bersyukurlah para muslimah yang mengenakan hijab di era sekarang ini, apa yang kita cari untuk mendukung kita berhijab sangat mudah ditemukan. Hijab mau model apapun ada, hijab mau warna apapun banyak. Gamis mau model apapun tinggal pilih dan beli, yang penting...duitnya selalu siap di dompet kita.

Sumber gambar: Unsplash.com
Banyaknya model busana muslimah yang begitu beragam bukan berarti semuanya memenuhi kaidah syar’i. Harus kita pilah pilih mana busana muslimah yang sudah memenuhi kaidah syar’i, yaitu : tidak tipis, tidak menerawang dan tidak membentuk tubuh. Oleh karena itu kita sebagai muslimah harus selalu rajin membaca dan melihat seperti apakah busana-busana muslimah yang memenuhi kaidah tersebut.
Tidak tipis berarti bahannya tebal, kulit kita tidak terlihat dari luar. Banyak model busana yang bukan busana muslimah dipaksa menjadi busana muslimah dengan tambahan lain supaya layak dipakai oleh muslimah. Jika anda memang harus mengenakan busana  berbahan tipis haruslah mengenakan lapisan dalamnya yang tidak tipis. Misalnya anda harus mengenakan atau akan mmbuat busana pesta yang berbahan dasar brokat, shifon, crepe atau sejenisnya maka harus menggunakan lapisan furing untuk bagian dalamnya. Masih banyak para wanita yang belum faham dalam pemilihan bahan untuk busana, khususnya busana muslimah.
Tidak menerawang, tidak jauh berbeda dengan kriteria tidak tipis. Jika kita memakai busana tersebut bentuk tubuh dari jauh tidak terlihat/tidak tembus pandang.
Tidak memperlihatkan bentuk tubuh. Banyak produsen busana muslimah yang belum paham kaidah busana muslimah yang seharusnya dengan memproduksi baju-baju muslimah yang tidak memenuhi syariat Islam. Kita sebagai konsumen harus kritis mana yang pantas kita kenakan dan mana yang tidak. Berhijab bukan berarti tidak paham model-model busana yang modis dan trendy.
Memasuki era tahun 90an perkembangan busana muslimah meningkat begitu pesat. Tidak ada alasan bagi seorang wanita muslim jika tidak berhijab. Segala perlengkapan yang mendukung pemakaianhijab tersedia dengan mudah. Dulu orang-orang sering mengatakan bahwa yang pakai jilbab itu kuno, kolot, fanatik dan lain sebagainya. Karena yang wanita yang menggunakan jilbab identik hanya untuk kaum wanita yang berada di pesantren atau yang sekolah di sekolah-sekolah Islam.


Sekarang tidak perlu takut lagi dikatakan kuno atau kolot, malah sebaliknya yang tidak berhijab lah yang kuno dan kolot, ketinggalan jaman, karena  justru saat ini yang berhijab jauh lebih keren dan elegan. Bersyukurlah kita sekarang ini begitu dimudahkan dalam pemakaian hijab dan hijab, tak ada kesulitan apapun untuk mengenakannya. Berbagai macam busana muslimah yang keren dan modis sangat menunjang penampilan kita dalam berbusana, tinggal kita pilih saja mana busana yang betul-betul sudah memenuhi kaidah syar’i untuk kita kenakan...dan tentunya tetap modis pula.
Padu padankanlah busana muslimah tersebut sesuai dengan karakter kita dan jangan ingin meniru orang lain. Apa yang orang lain kenakan belum tentu cocok dengan diri kita. Jangan pula jadi korban mode yang karena takut dikatakan ketinggalan jaman atau tidak up to date maka apa yang menjadi trend saat itu kita kenakan juga, padahal belum tentu cocok dengan kepribadian kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerdas Menggunakan Media Sosial

       Lima belas tahun terakhir, perkembangan media sosial di dunia berkembang amat pesat, termasuk Indonesia. Komunikasi semakin mudah, tak kenal jarak dan waktu. Kapan pun dan di mana pun selagi kuota internet terisi, maka kita akan dengan mudah mengakses segala macam informasi dari belahan bumi manapun.         Positifnya, masyarakat kita jadi sangat melek teknologi, dampak buruknya tentu saja banyak. Salah satunya, jika kita tidak bisa mengendalikan diri, maka akan kecanduan gawai yang isinya berbagai macam aplikasi media sosiai. Berbagai aplikasi itu memang sangat menarik, sehingga bisa menyita waktu dan membuat kita tidak produktif, karena menghabiskan waktu berjam-jam menatap gawai menikmati berbagai sajian media sosial.         Tidak bisa dipungkiri, sebagain besar masyarakat kita sudah kecanduan gawai dan sulit lepas dari alat canggih segenggaman tangan itu. Agar kita tetap waras dan produktif dalam bersosmed maka, kita harus berupaya semaksimal mungkin mengendalikan diri

Wiskul Asyik di Bogor

Siapa yang belum kenal Bogor? Atau belum pernah ke Bogor? Sebuah kota yang terletak di propinsi Jawa Barat. Yuk, datang deh ke kota kelahiran saya tercinta. Kenalan dan nikmati berbagai wisata di kota hujan ini, salah satunya wisata kuliner dong pastinya. Ada yang bilang bahwa Bogor sekarang adalah miniaturnya Bandung, banyak tempat wisata yang asyik dan makanannya pun endang bhambang, Nek … alias enak-enak bingiiit … hehe. Bicara makanan, pastinya setiap kita mengunjungi satu tempat yang sering dicari adalah makanan khas daerah setempat. Jika, belum mencicipi makanan khasnya rasanya belum afdol ya. Indonesia memang kaya dengan aneka jenis makanan khas daerah, baik yang tradisional maupun modern. Belum lagi street food tiap kota selalu menarik untuk dicicipi. Baiklah, sekarang kita jalan-jalan di Bogor, yuk. Kita cicipin makanan apa saja yang menjadi daya tarik wisata kuliner di kota hujan itu. 1.        Doclang Salah satu makanan khas yang selalu diburu warga Buitenzorg seti

Teman yang Menyenangkan

  Sebagai mahluk hidup manusia butuh berteman, jangankan manusia hewan saja butuh teman agar hidupnya tidak kesepian, dan juga untuk beranak pinak. Omong-omong tentang teman, tentunya kita punya banyaaak sekali teman. Mulai dari teman masa kecil hingga sekarang di usia dewasa. Kalau saya bukan dewasa lagi, tapi tua … hehe. Apalagi sekarang, kemajuan teknologi berkembang pesat, membuat jalinan pertemanan semakin meluas hingga ke seluruh dunia. Teknologi membuat kita dan teman-teman seakan tanpa batas dalam berkomunikasi. Dalam arti, jarak yang membentang jauh menjadi dekat dan mudah untuk saling berinteraksi. Namun, dibalik kemudahan itu, pastinya akan banyak pula risiko dan efek negatif dalam berteman seiring bertambahnya jaringan pertemanan kita. Dulu, kita sering mendapat pesan dari orang tua dan para guru agar hati-hati dalam berteman, harus pilih-pilih teman agar kita tidak terbawa pergaulan buruk jika si teman itu membawa pengaruh yang kurang baik. Ternyata hal tersebut tida