Langsung ke konten utama

Etika Bisnis Online


Perkembangan bisnis online di Indonesia berkembang cukup pesat, dalam kurun 5 tahun terakhir ini, para pemain baru dalam bisnis online atau e commerce terus bertambah. Hasil survey yang dilakukan oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (Idea), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres), pada tahun 2013 memperlihatkan bahwa nilai pasar E-commerce Indonesia mencapai 8 miliar dolar AS atau setara Rp94,5 triliun. Hal ini dibarengi dengan potensi perkembangan pengguna internet yang mencapai 82 juta orang atau sekitar 30% dari penduduk Indonesia. Melihat data tersebut potensi pasar bisnis online di Indonesia sangatlah besar. Tidak hanya dilakukan oleh kaum Adam, kaum Hawa pun sekarang ini tak kalah gesitnya untuk memainkan bisnis yang menggiurkan ini. Apalagi para Ibu saat ini semakin sadar diri untuk lebih produktif dalam menghasilkan profit dari rumah tanpa harus selalu bergantung pada suami.

Namanya bisnis termasuk bisnis online tentu harus tahu ilmu dan trik-triknya agar dapat meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan modal seminimal mungkin. Menjaring konsumen via online tidaklah mudah, para pengguna internet yang makin cerdas, terutama di kota besar, membuat kita harus segera berbenah diri jika toko onlinenya ingin selalu laris manis. Banyak toko online yang belum faham etika bisnis via internet sehingga bukannya menambah konsumen malah membuat para calon pelanggan melarikan diri.



Sebetulnya tidak sulit mememahami etika bisnis online, karena yang terpenting adalah kita mau belajar dan siap bersaing dengan para pemain yang sudah lebih dulu terjun ke dalam bisnis itu.
Ada beberapa hal yang sebetulnya sangat sederhana tetapi penting untuk diperhatikan dalam berjualan online agar para calon pelanggan tidak kabur :
  1.  Jika berjualan melalui akun facebook jangan sembarangan men-tag akun orang lain tanpa izin untuk mempromosikan barang dagangan anda. Dijamin baru tag teman, maka kawan tersebut akan langsung remove, rugi sekali kan?
  2. Jika tetap ingin gencar berjualan via facebook, gunakan fasilitas fanpage yang sudah disediakan khusus untuk berjualan. Isi fanpage pun jangan melulu promosi barang, tetapi berikanlah hal-hal bermanfaat untuk para pembaca agar betah berlama-lama menjadi member fanpage. Misalnya info-info menarik yang ada relevansinya dengan produk yang Anda jual.
  3. Jika Anda menjadi anggota banyak grup, jangan selalu gatal pengen buka lapak di grup itu, karena banyak grup yang tidak suka aktivitasnya diganggu dengan jualan. Tempatkanlah barang dagangan sesuai tempat dan kondisi yang tepat. Sebaiknya buat grup sendiri, khusus untuk Anda jualan, apalagi jika Anda memiliki reseller, grup khusus sangat penting untuk perkembangan bisnis.
  4. Jika jualan di sosmed seperti WhatsApp, jangan kebiasaan ingin selalu promo dengan mengirimkan broadcast pada semua kontak. Apalagi jika broadcast itu tiap hari bahkan sehari bisa berkali-kali, dijamin Emak akan segera didelcon atau diblokir hehehe...sedih ya.
  5.  Belajar menulis iklan agar trampil membuat naskah promosi tanpa berkesan sedang beriklan. Sebaiknya sering menulis status di WhatsApp Story dengan tulisan-tulisan yang singkat dan menarik, sehingga calon konsumen senang membaca status-satus Anda yang kreatif itu. Lihat saja hasilnya, pasti mereka akan membeli produk yang Anda tawarkan.
  6. Rutin  update  status di WhatsApp story dengan barang dagangan yang Anda jual, sesekali ganti pula foto WA story dengan aktivitas Anda lainnya, jangan melulu pasang foto barang dagangan.

Jangan lupa juga berikan layanan yang ramah dalam melayani calon konsumen, sehingga mereka merasa nyaman menjadi pelanggan. Selamat berjualan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerdas Menggunakan Media Sosial

       Lima belas tahun terakhir, perkembangan media sosial di dunia berkembang amat pesat, termasuk Indonesia. Komunikasi semakin mudah, tak kenal jarak dan waktu. Kapan pun dan di mana pun selagi kuota internet terisi, maka kita akan dengan mudah mengakses segala macam informasi dari belahan bumi manapun.         Positifnya, masyarakat kita jadi sangat melek teknologi, dampak buruknya tentu saja banyak. Salah satunya, jika kita tidak bisa mengendalikan diri, maka akan kecanduan gawai yang isinya berbagai macam aplikasi media sosiai. Berbagai aplikasi itu memang sangat menarik, sehingga bisa menyita waktu dan membuat kita tidak produktif, karena menghabiskan waktu berjam-jam menatap gawai menikmati berbagai sajian media sosial.         Tidak bisa dipungkiri, sebagain besar masyarakat kita sudah kecanduan gawai dan sulit lepas dari alat canggih segenggaman tangan itu. Agar kita tetap waras dan produktif dalam bersosmed maka, kita harus berupaya semaksimal mungkin mengendalikan diri

Wiskul Asyik di Bogor

Siapa yang belum kenal Bogor? Atau belum pernah ke Bogor? Sebuah kota yang terletak di propinsi Jawa Barat. Yuk, datang deh ke kota kelahiran saya tercinta. Kenalan dan nikmati berbagai wisata di kota hujan ini, salah satunya wisata kuliner dong pastinya. Ada yang bilang bahwa Bogor sekarang adalah miniaturnya Bandung, banyak tempat wisata yang asyik dan makanannya pun endang bhambang, Nek … alias enak-enak bingiiit … hehe. Bicara makanan, pastinya setiap kita mengunjungi satu tempat yang sering dicari adalah makanan khas daerah setempat. Jika, belum mencicipi makanan khasnya rasanya belum afdol ya. Indonesia memang kaya dengan aneka jenis makanan khas daerah, baik yang tradisional maupun modern. Belum lagi street food tiap kota selalu menarik untuk dicicipi. Baiklah, sekarang kita jalan-jalan di Bogor, yuk. Kita cicipin makanan apa saja yang menjadi daya tarik wisata kuliner di kota hujan itu. 1.        Doclang Salah satu makanan khas yang selalu diburu warga Buitenzorg seti

Teman yang Menyenangkan

  Sebagai mahluk hidup manusia butuh berteman, jangankan manusia hewan saja butuh teman agar hidupnya tidak kesepian, dan juga untuk beranak pinak. Omong-omong tentang teman, tentunya kita punya banyaaak sekali teman. Mulai dari teman masa kecil hingga sekarang di usia dewasa. Kalau saya bukan dewasa lagi, tapi tua … hehe. Apalagi sekarang, kemajuan teknologi berkembang pesat, membuat jalinan pertemanan semakin meluas hingga ke seluruh dunia. Teknologi membuat kita dan teman-teman seakan tanpa batas dalam berkomunikasi. Dalam arti, jarak yang membentang jauh menjadi dekat dan mudah untuk saling berinteraksi. Namun, dibalik kemudahan itu, pastinya akan banyak pula risiko dan efek negatif dalam berteman seiring bertambahnya jaringan pertemanan kita. Dulu, kita sering mendapat pesan dari orang tua dan para guru agar hati-hati dalam berteman, harus pilih-pilih teman agar kita tidak terbawa pergaulan buruk jika si teman itu membawa pengaruh yang kurang baik. Ternyata hal tersebut tida